MusicPlaylistView Profile
Create a playlist at MixPod.com

Rabu, 03 Oktober 2012

DIDIDIK MELALUI SURAT



      Beberapa bulan yang lalu, Nenekku datang dari Batak. Tentu saja aku sangat senang sekali. Setiap malam Nenekku selalu menceritakan pengalaman-pengalamannya waktu ia masih muda. Mula-mula aku merasa geli mendengar logat bicara Nenekku. Akan tetapi, lama-lama aku merasa terbiasa, bahkan aku bisa menirunya.
       Ketika Nenek kembali ke Batak, aku merasa kehilangan. Syukurlah, tak beberapa lama kemudian surat Nenek datang. Beginilah isinya.

      Safa, cucu nenek yang manis!
      Apa kabar? Nenek telah sampai di Batak dengan selamat. Pada hari-hari pertama Nenek di Batak, banyak sekali tamu yang datang untuk melihat keadaan Nenek sekaligus mereka menanyakan kabar dari Jakarta. Nenek banyah bercerita, juga tentang kamu dan saudara-saudaramu. Saudara-saudara sepupumu di sini, si Rahmi dan si Rahmat ingin sekali datang ke Jakarta supaya kalian bisa berjumpa. Bisa juga liburan nanti kamu dan saudara-saudaramu datang ke sini. Jadi, rajin-rajinlah menabung untuk biaya perjalananmu.
      Oh iya,, bagaimana dengan pelajaranmu? Ah, sebetulnya ini tak usah Nenek tanyakan. Nenek tahu, kamu rajin belajar dan selalu dapat nilai bagus di sekolah.
      Safa, ada hal khusus yang ingin Nenek sampaikan. Mudah-mudahan Safa tidak marah ya…………
      Begini, Safa. Nenek terkejut waktu Safa belajar bersama-sama dan bersendagurau dengan teman-temanmu yang laki-laki sambil saling pukul dan saling cubit. Walaupun Cuma main-main, itu tidak elok, cucuku. Mungkin Safa menganggap nenek tidak gaul.                                                                                      
     



Akan tetapi, dalam agama seorang laki-laki tidak boleh bersentuhan langsung dengan wanita begitupun sebaliknya kecuali dia adalah mahramnya…….
      Nah, hal lain lagi adalah soal jahe dan lengkuas. Mungkin ini salah ibumu. Dia tidak mengajarimu membedakan lengkuas dan jahe.. Anak-anak seusiamu di Batak sudah paham semua bumbu dapur dan kegunaannya. Walaupun tinggal di kota, tak ada salahnya kalau kamu belajar bumbu dapur dan kegunaannya. Ilmu itu akan berguna terus sampai kamu jadi nenek-nenek.
      Satu lagi, Safa yang manis! Soal menjahit. Waktu seusiamu, Nenek dan ibumu sudah pandai menjahit dan menyulam. Sebagai wanita, kamu perlu menjahit. Mulailah dengan menjahit kancing baju yang putus, misalnya. Dan paling penting yang harus kamu utamakan yaitu shalat lima waktu, karena itu adalah kewajibanmu sebagai umat muslim/muslimah yang merupakan tiang dari agam Islam……
      Salam buat ayah, ibu dan saudara-saudarmu…………
                                                                                    
       Setelah selesai membaca surat Nenek, aku tersenyum-senyum. Di dalam hati aku bertekad akan melaksanakan nasihat Nenek dengan sungguh-sungguh. Terutama dalam hal menuntut ilmu……… Aku harus rajin belajar agar dapat menguasai ilmu pengetahuan dan menjadi manusia yang bekualitas……….

                                                                  By: Mardhawiah Makkasau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar