Banyak orang bilang yang mengatakan
bahwa hidup indah, tapi tak seindah kenyataan. Banyak orang yang menginginkan
kesempurnaan, namun tak pernah menatap kesempurnaan lain yang ada pada dirinya.
Disini Rio hanya mampu tersenyum memandang
begitu banyak cerita. Terkadang bahagia, terkadang sedih, bahkan terkadang harus
berkorban demi apa yang ia inginkan.
Semua cerita ini membuatnya berfikir
jika dalam cerita masih akan ada cerita. Inilah kehidupan terkadang apa yang
kita inginkan akan sulit tercapai jika kita tidak mampu melihat kenyataan.
Sekitar sepuluh bulan yang lalu, saat pertama kalinya Rio menginjakkan kakinya di sekolah barunya yaitu sekolah menegah atas (SMA) saatnya ia menjadi seorang remaja, bahkan sudah menjadi dewasa.
Bahkan Rio tak percaya dengan dirinya
yang sekarang, terlalu tak percaya akan begitu banyak perubahan yang terjadi
dalam kehidupanya.
Rio semakin menyadari waktu akan
berjalan terus menerus yang tak bisa dihentikan.
Saat ini dia berfikir bagaimana ia harus
mencapai apa yang ia inginkan. Disamping itu, bagaimana dengan anak-anak yang
lain yang menghabiskan masa-masa remaja mereka dengan cara berfikir mereka
masing-masing.
Setiap kali berfikir tentang itu semua,
ingin rasanya mencoba menggali apa yang sebenarnya ia cari di dunia ini. Namun,
setiap ia mencoba tetap saja Rio masih belum menemukannya.
Rio akan mencoba kembali ke masa lalu,
masa di mana Rio menghadapi kenyataan tentang persahabatan.
Saat Rio masih sangat menghargai
perasaannya, menghadapi sedih, bahagia, tawa dan canda. Menghargai pendapat
sahabatnya yang baik maupun buruk tanpa memikirkan apa yang ia alami saat itu.
sahabatnya itu hanyalah anak perempuan
yang polos, anak perempuan yang telah membuatnya menjadi seperti ini. Anak
perempuan yang membuatnya terinspirasi untuk membuat cerita ini, anak perempuan
itu yang membuatnya kagum dengan puisi indahnya. Nama anak perempuan itu adalah
Keysa.
Namun, Rio sadar, bahwa Rio sangat
berbeda dengan Keysa, begitu banyak perbedaan yang ada padanya dan dirinya.
tapi, begitu banyak cerita dengannya yang membuatnya menyayangi sahabatnya.
Keysa sangat pandai, itu yang membuatnya
kagumoleh Rio. Walaupun kami sering bersama, Rio tak pernah mampu memandangnya dan
tak pernah mampu menyadari bahwa Rio telah kagum pada Keysa.
Bahkan enam bulan bersamanya, Rio masih
tak mampu mengalahkan itu, hingga Rio diputuskan tuk pindah ke kelas barunya.
Rio semakin terpuruk dalam keadaan ini,
tetapi Rio masih pergi ke kelas lamanya untuk bertemu dengan Keysa. Rio masih
mampu tuk mengigatnya dan tak ingin melupakan hingga hal yang terkecil tentang
keysa.
walaupun Rio menjalani proses belajar
bersama dengan teman barunya, Rio sudah mengenal beberapa teman barunya itu
sejak SMP. Tapi ia merasa masih ada yang kurang yaitu sahabatnya.
selama ini Rio telah melihat begitu
banyak karakter perempuan yang lain, tapi tak ada yang pernah membuatnya
bahagia.
Rio masih mengingatnya, saat ia
mengalami hari yang begitu melelahkan, saat itu ia berdua mengerjakan tugas
yang telah diberikan oleh Bapak maupun Ibu guru.
semua kenangan bersamanya tak akan
pernah terlupa, walau Rio harus memiliki seorang sahabat yang lebih baik namun,
Rio hanya memilih keysa untuk menjadi sahabat sejatinya.
By : Tri Sumitro Suparman
Follow On Twitter: @tri_sumitro




Tidak ada komentar:
Posting Komentar